Sholat Tarawih dari kata Roha yaruhu tarawihan yang maknanya santai atau pelan-pelan.
Sholat Tarawih Hakekatnya adalah sholatullail(sholat malam).dimana Roka'atnya adalah 13 Rokaat.yaitu sholat lailnya 10 Rokaat,sholat syafa'(genab).2 Rokaat dan Witir 1,.Rokaat.
Kalau dalam tuntunan Rasul saw dilakukan dengan munfaridhan(sendiri).lalu diubah oleh para Sahabat Rasul saw dengan berjama'ah.Hakekat Sholat Tarawih menurut Rasulullah saw bukan dengan cara berjama'ah.
وعنه عن حماد عن عبد الله بن المغيرة عن ابن سنان عن أبي عبد الله عليه السلام قال: سألته عن الصلاة في شهر رمضان قال ثلاث عشرة ركعة منها الوتر وركعتان قبل صلاة الفجر كذلك كان رسول الله صلى الله عليه وآله يصلي ولو كان فضلا لكان رسول الله صلى الله عليه وآله أعمل به وأحق
Dan darinya [Husain bin Sa’iid] dari Hamaad dari ‘Abdullah bin Mughiirah dari Ibnu Sinaan dari Abi ‘Abdullah [‘alaihis salaam], [Ibnu Sinaan] berkata aku bertanya kepadanya tentang shalat di bulan Ramadhaan, maka Beliau menjawab “tiga belas raka’at termasuk di dalamnya witir dan dua raka’at sebelum shalat fajar, demikianlah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] shalat dan seandainya ada yang lebih utama maka Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] lebih berhak dalam mengamalkannya [Tahdzib Al Ahkaam Syaikh Ath Thuusiy 3/69]
Lafaz Syaikh Ath Thuusiy dalam awal sanad “dan darinya” maka “nya” yang dimaksud adalah Husain bin Sa’iid bin Hamaad sebagaimana yang nampak dalam riwayat sebelumnya [Tahdzib Al Ahkaam Syaikh Ath Thuusiy 3/68]. Jalan sanad Ath Thuusiy sampai ke Husain bin Sa’iid adalah shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh Sayyid Al Khu’iy daam biografi Husain bin Sa’iid bin Hamaad [Mu’jam Rijal Al Hadiits Sayyid Al Khu’iy 6/267 no 3424]
Benarkah jalan sanad Syaikh Ath Thuusiy sampai ke Husain bin Sa’iid bin Hamaad adalah shahih?. Berikut pembuktiannya, disebutkan oleh Syaikh Ath Thuusiy
وما ذكرته فهذا الكتاب عن الحسين بن سعيد فقد أخبرني به الشيخ أبو عبد الله محمد بن محمد بن النعمان والحسين بن عبيد الله وأحمد بن عبدون كلهم، عن أحمد بن محمد بن الحسن بن الوليد، عن أبيه محمد بن الحسن بن الوليد وأخبرني أيضا أبو الحسين بن أبي جيد القمي، عن محمد بن الحسن بن الوليد، عن الحسين بن الحسن بن أبان عن الحسين بن سعيد ورواه أيضا محمد بن الحسن بن الوليد، عن محمد بن الحسن الصفار، عن أحمد بن محمد، عن الحسين بن سعيد
Dan apa yang disebutkan tentangnya dalam kitab ini dari Husain bin Sa’iid maka sungguh telah mengabarkan kepadaku Syaikh Abu ‘Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Nu’man, Husain bin ‘Ubaidillah dan Ahmad bin ‘Abduun semuanya dari Ahmad bin Muhammad bin Hasan bin Waliid dari Ayahnya Muhammad bin Hasan bin Waliid. Dan telah mengabarkan kepadaku Abu Husain bin Abi Jayyid Al Qummiy dari Muhammad bin Hasan bin Waliid dari Husain bin Hasan bin Abaan dari Husain bin Sa’iid. Dan diriwayatkan Muhammad bin Hasan bin Waliid dari Muhammad bin Hasan Ash Shaffaar dari Ahmad bin Muhammad dari Husain bin Sa’iid [Syarh Masyaikh Tahdzib Al Ahkaam hal 63]
Untuk memudahkan cukuplah kami ambil salah satu jalan sanad dari keseluruhan sanad di atas yaitu Jalan sanad Syaikh Ath Thuusiy dari Abu Husain bin Abi Jayyid Al Qummiy dari Muhammad bin Hasan bin Waliid dari Husain bin Hasan bin Abaan dari Husain bin Sa’iid. Para perawi sanad ini semuanya tsiqat
Abu Husain bin Abi Jayyid adalah Aliy bin Ahmad bin Muhammad bin Abi Jayyid seorang yang tsiqat karena ia termasuk diantara guru-guru An Najasyiy [Al Mufiid Min Mu’jam Rijal Al Hadiits hal 384]
Muhammad bin Hasan bin Waliid adalah Muhammad bin Hasan bin Ahmad bin Walid seorang syaikh Qum, faqih mereka, yang terdahulu dan terkemuka, seorang yang tsiqat tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 383 no 1042]
Husain bin Hasan bin Abaan dinyatakan tsiqat oleh Ibnu Daud Al Hilliy dalam biografi Muhammad bin Awramah [Rijal Ibnu Dawud hal 270 no 431]
Kesimpulannya adalah benar apa yang dikatakan Sayyid Al Khu’iy bahwa jalan sanad Syaikh Ath Thuusiy sampai ke Husain bin Sa’iid adalah shahih. Kemudian bagaimanakah sanad riwayat di atas dari Husain bin Sa’iid sampai ke Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam]. Berikut keterangan para perawinya
Husain bin Sa’iid bin Hammaad adalah seorang yang tsiqat [Rijal Ath Thuusiy hal 355]
Hammaad bin Iisa Al Juhaniy adalah seorang yang tsiqat [Rijal Ath Thuusiy hal 334]
‘Abdullah bin Mughiirah seorang yang tsiqat tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 215 no 561]
‘Abdullah bin Sinaan seorang yang tsiqat jaliil tidak ada celaan terhadapnya, ia meriwayatkan dari Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] [Rijal An Najasyiy hal 214 no 558]
Comments
Post a Comment